
Ternyata mengadakan kegiatan bakti sosial Peduli Rabun itu tidak perlu biaya yang besar. Khususnya bila kamu tinggal di kota kabupaten.
Begini rincian biayanya:
- Biaya survey lokasi. Kita perlu menentukan lokasi dan meminta persetujuan kepala desa. Biaya Rp 0, karena memakai kendaraan sendiri. Ada biaya bensin, tapi anggap saja itu sedekah dari kita.
- Biaya petugas Optik dan Rumah Sakit dibayar sendiri oleh masing-masing institusi. Kita tidak perlu mengeluarkan uang sedikit pun untuk mereka. Mengapa mereka mau? Selain sebagai wahana untuk promosi Optik atau Rumah Sakitnya, kegiatan Bakti Sosial juga meningkatkan citra mereka. Artinya, biaya dari Komunitas Peduli Rabun sama dengan Rp 0,. alias gratis.
- Selama penyelenggaraan bakti sosial, biasanya pihak Pemerintahan Desa akan dengan senang hati menyediakan minum, makanan kecil dan makan siang. Artinya, kita tidak perlu mengeluarkan biaya alias gratis. Memang kita perlu mengeluarkan biaya untuk bensin yang nilainya tidak seberapa dibandingkan dengan pahala yang kita terima. Insya Allah.
- Terus biaya apa yang Komunitas Peduli rabun keluarkan? Kami mengeluarkan biaya untuk membeli kacamata. Selama ini, kami mendapat bantuan kacamata dari yayasan Netra Permana, Jakarta. Komunitas hanya membeli kacamata yang habis secara online dengan harga murah. Biasanya , pada setiap bakti sosial kita membagikan sekitar 130 – 150 buah kacamata dari berbagai ukuran (baik kacamata plus maupun kacamata minus). Bila ada peserta baksos yang memerlukan kacamata khusus (artinya harus dibuat oleh Optik), maka anjurkan untuk memakai BPJS Kesehatan (ingat! setidaknya 75 % masyarakat Indonesia sudah memiliki BPJS Kesehatan).
Yang perlu diingat di sini, masyarakat puas atau senang bukan hanya karena diberi kacamata gratis, tapi mereka diberi kesempatan untuk memeriksakan ketajaman penglihatannya dan konsultasi kesehatan mata secara gratis. Ini kesempatan langka yang mereka syukuri.
Leave a Reply